Jumat, 29 November 2013

ISD Tugas9 - Agama dan Masyarakat

Githa Kartika Kusuma Wardhani | 1A113739
1KA24
Agama dan Masyarakat

Sesuai dengan Undang-Undang 1945,Negara Indonesia bebas untuk memilih agama dan kepercayaannya masing-masing. Yang kita ketahui agama itu merupakan upaya manusia untuk mengaitkan dan menyesuaikan seluruh hidupnya dengan tata tertib, hukum serta peraturan Ilahi. Sehingga relasi dengan yang Ilahi, manusia dan alam dapat berjalan dengan baik dan tertib.

Nilai agama yang dipendam dalam diri kita sangatlah berperan penting dalam bermasyarakat. Nilai agama disini sebagai sumber moral. Konflik  agama dalam masyarakat itu dipicu oleh banyak hal. Di Indonesia sendiri sering terjadi konflik antara umat beragama yaitu, terjadinya perbedaan pemahaman, pelecehan antar agama, peperangan antar agama dll. Ini semua terjadi akibat banyaknya agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat tidak saling menghargai satu sama lainnya. Contohnya adalah kasus pelarangan pendirian rumah ibadah jemaat GKI Taman Yasmin Bogor. Dimana pemerintah daerah dan pusat, politisi serta aparat keamanan membiarkan pelarangan itu terjadi. Sehingga terjadi kerusuhan dan keresahan bagi merek yang sedang mejalani peribadatan. Dan sekarang ini upacara-upacara keagamaan sangat berkurang. Karena mereka takut akan ada yang mengganggu atau membubarkan acara keagamaan tersebut.


Agama sangat dibutuhkan dalam bermasyarakat termasuk masalah konflik didalamnya. Walaupun ada bagian konflik yang mengatasnamakan agama. Sangat sulit untuk menyelesaikan konflik dengan agama, karena agama yang mereka anut berbeda-beda. Agama merupakan pedoman hidup bagi masyarakat. Sebagai masyarakat beragama, kita dituntut untuk belajar dan melakukan toleransi beragama. Dengan bertoleransi kita dapat mengkokohkan imam, mempererat tali persaudaraan, menjaga keharmonisan. Contoh toleransi disini, tidak mengganggu peribadatan agama lain, saling menghormati dan berpartisipasi.  Sebagai masyarakat yang memeluk suatu agama sebaiknya dapat memahami apa arti sebuah agama dan manfaat dari agama itu.

ISD Tugas7 - Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

Githa Kartika Kusuma Wardhani | 1A113739

1KA24
Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

Pada kenyataannya tidak semua masyarakat membentuk sebuah hubungan yang harmonis. Dalam hubungan antara masyarakat sering terjadi persamaan. Namun dalam kondisi tertentu ada juga perbedaan-perbedaan, bahkan pertentangan dalam masyarakat. Kondisi ini lah yang akan menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.

Kadang konflik dalam kehidupan bermasyarakat sering dipicu kesenjangan sosial yang berbeda, yaitu adanya perbedaan pendapat, agama, kebudayaan serta adat istiadat, dan adanya ketidakpuasan tentang peraturan dan kebijakan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Rasisme merupakan ancaman perpecahan dalam hubungan bermasyarakat, timbul karena adanya pertentangan kecil yang tumbuh menjadi konflik besar. Masalah yang sering terjadi perbedaan pemaham, pertentang ini yang sering terjadi dan jika tidak diselesaikan dengan tenang atau berkepala dingin akan terjadi perpecahan yang mengakibatkan pertentangan sosial. Contohnya saja di Papua, hanya karena sengketa tanah bisa terjadi perang antar suku sampai menimbulkan korban jiwa. Masyarakat didalam suatu wilayah memiliki integrasi yang berbeda. Integrasi didalam bermasyarakat sering terjadi pada suatu golongan yang berbeda juga. Contoh konflik luar negeri yang dialami Indonesia yaitu kasus Ambalat dengan Negara Malaysia. Negara tetangga yang berdekatan dengan Indonesia semakin mencoba untuk mengambil wilayah-wilayah terpencil di Indonesia. Tidak hanya wilayah, bahkan kebudayaan pun diakui oleh negara-negara tetangga. Contohnya Reog Ponorogo, Alat musik angklung, Tarian Pendet dan masih banyak lagi

Yang kita ketahui, di Indonesia sendiri memiliki beragam kebudayaan, ada istiadat, agama. Tetapi kita semua punya semboyan BHINEKA TUNGGAL IKA yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.  Walaupun di Indonesia banyak sekali perbedaan, disini kita diwajibkan untuk saling menjalin kasih sayang, saling menghormati satu sama lain, tidak memandang rasisme yang berlebihan, hanya perlu saling menghargai satu sama lain akan terjalin pula keadaan yang harmonis di dalam negara kita ini. Dan seharusnya Negara Indonesia dapat lebih tegas lagi terhadap batas-batas wilayah dengan negara tetangga dan juga sudah sepatutnya Indonesia memberikan nama pulau-pulau terpencil di perbatasan yang sampai saat ini masih belum mempunyai nama. Kebudayaan Indonesia tolong dijaga dan dilestarikan juga oleh generasi penerus bangsa.

ISD Tugas8 - Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan

Githa Kartika Kusuma Wardhani | 1A113739
1KA24
Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan

Indonesia sendiri merupakan negara berkembang, berkembang dari nilai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Namun di Indonesia masih banyak masyarakat yang tidak mencicipi teknologi, yaitu masyarakat yang mengalami Kemiskinan. Tidak dapat dipungkiri teknologi membutuhkan biaya yang banyak/besar. Sedangkan Kemiskinan masih banyak melanda di Indonesia apalagi daerah-daerah terpencil.

Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan, ketiganya memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Ilmu pengetahuan menciptakan teknologi, sedangkan teknologi tidak dapat dinikmati jika mengalami kemiskinan lahir. Kemiskinan dalam bidang ekonomi selalu menjadi kendala di negara-negara berkembang. Sangat sulit negara untuk memberantas kemiskinan. Contoh sederhana yaitu di kampung/daerah-daerah terpencil yang kurangnya penyaluran Ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk ketertinggalan ilmu pengetahuan itu, sekarang  sudah ada dari sebagian orang mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang mereka miliki untuk perkembangan kampung/daerah dimana dia berada. Dengan begitu tidak ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang terbuang sia-sia, serta dapat menambah semangat para warga kampung untuk lebih mengikuti lagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ilmu pengetahuan sangat berperan untuk berkembangnya teknologi. Dengan adanya ilmu pengetahuan teknologi akan sangat bisa menjadi berkembang setiap waktu.  Maka kita semua harus memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sehingga dapat memberantas kemiskinan yang ada. Tidak akan ada lagi pengamen, pengemis, dan pekerjaan tidak layak lainnya. Kemiskinan terjadi karena rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan yang rendah. Dan jika kita mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi sebaiknya disalurkan agar ilmu kita tidak sia-sia juga sambil membantu masyarakat yang kesulitan dalam ilmu pengetahuan.

ISD Tugas6 - Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Githa Kartika Kusuma Wardhani | 1A113739

1KA24
Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Pada dasarnya masyarakat perkota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan. Di Indonesia masyarakat yang tinggal di kota lebih cepat berkembang, apalagi yang mendukung teknologi. Di pedesaan teknologi belum secanggih dikota.

Kehidupan masyarakat pedesaan dan perkotaan jelas sekali berbeda. Perbedaan yang paling tampak adalah keadaan lingkungan. Dimana lingkungan pedesaan yang sejuk dan nyaman. Masyarakat yang masih menerapkan sistem kekeluargaan, agamis, jiwa sosial dan rasa solidaritas yang tinggi. Pada umumnya masyarakat pedesaan berkerja sebagai petani, peternak dan berkebun. Berbanding terbalik dengan perkotaan yang macet dan udara yang kurang sehat.  Masyarakatnya pun hidup individual, mudah terpengaruh dengan budaya barat. Sedangkan masyarakat perkotaan berkerja di pabrik dan perkantoran. Rata-rata orang kota mengganggap orang desa itu katro, bodoh, lambat dalam bertindak. Kesan ini karena masyarakat kota hanya menilai sepintas, tidak tahu dan menganggap kampungan. Padahal masyarakat kota mengandalkan wilayah pedesaan sebagai pabrik dan memperkejakan masyarakat kota dipabrik mereka. Sehingga terciptalah lowongan pekerjaan yang disediakan oleh masyarakat kota untuk mereka.

Meskipun banyak sekali perbedaan, masyarakat  perkotaan dan masyarakat pedesaan harus saling bekerja sama untuk mencapai suatu keuntungan dalam kehidupan perekonomian.  Disini terlihat perekonomian kota tidak akan berjalan dengan baik apa bila tidak ada timbal balik atau pasokan tenaga dari desa, begitupun sebaliknya. Masyarakat harus saling menjaga keseimbangan tersebut.

ISD Tugas5 - Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Githa Kartika Kusuma Wardhani | 1A113739
1KA24
Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Yang kita ketahui didalam masyarakat ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Disini sangat terlihat adanya kelompok sosial, maka akan terbentuk pula suatu pelapisan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Pelapisan sosial dan kesamaan derajat dapat kita lihat di sekitar lingkungan kita, misalnya semua hal tak luput dari perbedaan. Perbedaan dalam pemberian pendapat, kesetaraan, kesamaan, kesenjangan dan lain-lain. Kita beri contoh, dalam lingkungan rumah. Adanya ketua RT dan RW, mereka memiliki lapisan sosial tertinggi dalam lingkungan masyarakat. Merekan akan mendapat suatu perlakuan yang istimewa dari masyarakatnya seperti dihormati, disegani dan dihargai karena dia memiliki strata dan wibawa yang lebih tinggi diantara masyarakat yang lain. 

Negara Indonesia adalah negara demokrasi yang menghargai persamaan hak dan kewajiban diantara sesama manusia. Kesamaan derajat adalah suatu hubungan timbal balik yang terjadi antara masyarakat dengan lingkungan di sekitarnya serta adanya persamaan hak dan kewajiban di antara satu sama lain. Sudah jelas, bahwa kita harus saling bertoleransi terhadap orang lain khususnya warga Indonesia. Tidak ada pandangan si kaya dan si miskin, si pintar dan si bodoh, semua di mata perundangan Indonesia adalah sama.

Menurut saya, antara pelapisan sosial dan kesamaan derajat memiliki hubungan yang erat antara satu sama lain, pelapisan sosial merupakan tingkatan status sosial dalam masyarakat yang di gambarkan dengan sebuah piramida. Sedangkan kesamaan derajat merupakan tingkatan status sosial yang sama pada masyarakat yang terjadi di dalam sebuah lingkungan.

ISD Tugas4 - Warga negara dan Negara

Githa Kartika Kusuma Wardhani | 1A113739
1KA24
Warga negara dan Negara

Warga Negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang undangan. Sedangkan bukan warga negara adalah disebut juga orang asing atau warga negara asing, yaitu mereka yang berada pada suatu negara, tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara yang bersangkutan, namun tunduk pada pemerintah dimana mereka berada. Contoh : Duta, konsul, kontraktor asing dan lain- lain. Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok manusia yang mendiami suatu wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan kelompok tersebut. Negara juga diartikan sebagai suatu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakatnya demi ketertiban sosial.

Setiap warga negara mempunyai kebebasan untuk bersikap, asalkan tidak melanggar hukum atau norma yang telah ada dari negara tersebut. Di Indonesia banyak sekali permasalahan antara Warga negara dengan negara. Dari bidang politik, ekonomi, sosial budaya, hukum dan masih banyak lagi. Disini kita mengambil kasus, Kekerasan yang berulang di Kabupaten Sampang-Pulau Madura. Kasus ini menunjukkan negara gagal melindungi warganya sendiri. Akibat pemahaman yang kurang, agama mudah dimanipulasi untuk berbagai kepentingan. Apa yang tlah terjadi di Sampang Madura terhadap kaum Syiah adalah bukti negara mengabaikan prinsip hak asasi manusia (HAM). Ini semua terlihat ketika adanya korban yang meninggal, luka-luka serta rumah warga dibakar oleh sekelompok masyarakat. Beredarnya seputar kasus Sampang Madura, hal yang perlu disorot adalah terjadinya Intoleransi dan pelanggaran hak asasi manusia yang mengakibatkan hilangnya nyawa. Karena kasus ini meninggalkan bekas bagi korban yang sebagian besar adalah kaum Syiah, kecuali ormas-ormas didalamnya, mungkin alasan beberapa pihak yang mengatakan bahwa kasus Sampang disebabkan oleh persoalan asmara atau keluarga atau lainnya. Dalam bidang ekonomi kita ambil kasus korupsi. Dalam kasus ini dapat dikaitkan menyangkut kehidupan bermasyarakat karena korupsi yang dilakukan di Indonesia diperbuat oleh para petinggi negara mereka sendiri. Hal ini yang dapat membuat masyarakat unruk berfikir dua kali mempercayai pejabat negara mereka.  Sedangkan yang kita ketahui, suatu Negara biasanya di pimpin oleh para petinggi. Apabila para petinggi kita suka melakukan korupsi, maka kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita dapat berpengaruh juga. Hal yang mungkin terjadi, para masyarakat menjadi tidak jujur dan suka melakukan korupsi kecil-kecilan yang lama kelamaan bisa menjadi kebiasaan dan berubah menjadi korupsi besar-besaran seperti yang dilakukan para petinggi Negara kita.


Hukum sangatlah penting berada didalam kemasyarakatan, karena bisa membentuk warga negara yang baik dan mengerti akan sopan santun. Baik untuk dirinya sendiri maupun dirinya dengan orang lain. Suatu Negara akan maju atau terbelakang tergantung dari warga negaranya karena negara adalah sekelompok orang yang telah lama mendiami suatu tempat tertentu, jadi dalam suatu negara hukum harus bersikap tegas karena tanpa adanya ketegasan Hukum terhadap warga negara maka mereka tidak akan pernah sadar bahwa hidup mereka tergantung pada negara, bila suatu negara maju maka warga negaranya akan aman, tenteram dan sejahtera begitu juga sebaliknya. Negara mempunyai tanggung jawab untuk melindungi warga negaranya, jangan kemudian akibat pembiaran yang dilakukan negara, terjadi konflik yang berujung pada jatuhnya nilai-nilai kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia. Untuk itu sebagai warga negara yang baik, kita harus sadar akan hak dan kewajiban serta hukum yang berlaku.

ISD Tugas3 - Pemuda dan Sosialisasi

Githa Kartika Kusuma Wardhani | 1A113739
1KA24
Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda merupakan golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik. Pemuda dituntut dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses tersebut dinamakansosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi. Sosialisai itu sendiri dapat diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.

Masalah pemuda merupakan masalah sehari - hari yang dialami oleh setiap generasi. Masalah pemuda timbul ketika mereka berada di proses perkembangan dan pertumbuhan manusia. Contohnya ketika mereka mecoba menyesuaikan diri dengan situasi yang baru dan mempunyai harapan untuk memiliki masa depan yang bagus. Banyak sekali permasalahan yang dihadapi pemuda diantaranya ketika mereka ingin meneruskan pendidikan tetapi orang tua mereka tidak mempunyai biaya. Untuk keluarga yang kurang mampu mungkin tidak memilki kemampuan untuk menyediakan penddikan sempurna kepada anaknya. Untuk makanan, minum dan tempat kediamanpun mungkin tidak memadai. Nah, faktor ini lah yang mendorong pemuda untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya atau mencuri milik orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dan hal ini akan terus meningkat ke arah yang lebih ekstrim jika dibiarkan seperti menghilangkan nyawa orang lain demi suatu hal yang diinginkannya. Kenakalan remaja yang sampai sekarang masih merajalela. Di kasus ini, remaja kurang untuk mengendalikan diri. Mereka tidak berfikir lebih lanjut untuk membedakan mana yang baik dan buruk untuk dilakukan. Mulai dari Penyalahgunaan obat-obatan terlarang, pergaulan bebas, masuknya dunia barat yang tidak mendukung atau sesuai dengan budaya kita.


Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya. Kita sebagai pemuda harus bisa bersosialisasi dalam masyarakat dan mampu memberikan contoh yang baik untuk masyarakat. Dan mampu menyalurkan aspirasi rakyat kepada pemerintah, tetapi tidak dengan cara yang anarkis. Kini perananan tersebut sudah menurun drastis, karena pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan dan selalu mementingkan diri sendiri. Pendidikan sangat penting bagi pemuda khususnya, karena pemuda adalah generasi penerus bangsa. Pemuda boleh berdemokrasi, bebas mengeluarkan pendapat, boleh menyalurkan aspirasi. Hendaknya jika pemuda menyalurkan aspirasinya, tidak dengan merusak fasilitas Negara. Jadilah pemuda yang beretika dan terpelajar.

ISD Tugas2 - Individual, Keluarga dan Masyarakat

Githa Kartika Kusuma Wardhani | 1A113739
1KA24
Individual, Keluarga dan Masyarakat

Menurut saya individu sebagai unit terkecil dari masyarakat sekitar yang tidak bisa di bagi lagi dengan unit terkecil, individu yang pasti lebih jelas manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Keluarga merupakan kumpulan dari individu yang memiliki hubungan darah dan memiliki kewajiban dan tanggung jawab antara individu tersebut . Karena keluarga merupakan kumpulan dari individu berarti dalam kelurga tersebut telah terjalin suatu interaksi sosial dan berarti pula individu berperan sebagai mahluk sosial dimana di dalam hidupnya manusia membutuhkan orang lain dan tidak bisa hidup sendiri. Masyarakat merupakan kumpulan individu yang menjadi satu baik yang memiliki hubungan darah atau tidak karena menetap disuatu wilayah sehingga terjalin sebuah interaksi sosial didalamnya .

Masalah yang sering dialami antar individu. Masalah seperti ini mungkin setiap orang pernah mengalaminya, contoh seperti ini, mungkin karena masalah yang dihadapi oleh individu A belum selesai sepenuhnya tiba-tiba individu B datang tentu dengan pembawaan yang berbeda sehingga individu A yang merasa bahwa masalahnya belum selesai merasa terusik dan individu B juga merasa demikian sehingga terjadilah kesalah pahaman yang dapat menimbulkan perkelahian. Setiap keluarga pasti akan di terpa oleh masalah-masalah, seperti perceraian antara ayah dan ibu, yang akan berujung di persidangan dan anak-anak yang telah di besarkan akan hidup sia-sia. Masalah anatar masyarakat. Masyarakat di setiap wilayah dapat saling tauran karena hanya salah paham oleh sesama. Contoh lainnya, razia gelandangan dan pengamen. Konflik yang terjadi kali ini memang sering disaksikan di berbagai tepat khususnya di kota-kota besar, puncak masalahnya adalah seringkali pengamen, pengemis dan gelandangan ini kejar-kejaran dengan petugas karena merasa tidak pantas ditangkap dan dirazia petugas karena mereka menganggap bahwa mereka hanya mencari nafkah bagi keluarganya dan mereka juga menganggap masyarakat tidak merasa terganggu dengan adanya mereka sedangkan dari pihak petugas merasa mereka hanya menjalankan tugasnya untuk mentertibkan kota. Masih banyak lagi contoh yang merupakan masalah ketika kita hidup bermasyarakat, contoh diatas merupakan salah satu dari sekian banyak contoh masalah yang harus segera dicarikan solusinya karena jika tidak akna berdampak buruk bagi kemajuan bangsa ini, ini adalah masalah bersama yang melibatkan rakyat dan pemerintahnya


Individu harus bisa menempatkan dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan yang dimilik individu itu sendiri. Setiap individu memiliki masalahnya masing-masing dan memiliki cara yang berbeda dalam menyelesaikan masalahnya tersebut. Seharusnya setiap permasalahan keluarga di selesaikan dengan baik-baik oleh pasangan suami istri. Menjaga selalu kebersamaan keharmonisan nama baik keluarga untuk saling menjaga menyayangi anggota keluarganya itu sendiri, bukan untuk saling menghindar, menghancurkan atau memperpecah tali persaudaraan. Masyarakat harus mempunyai rasa tanggung jawab dan berpikir panjang, membantu yang membutuhkan tidak untuk adu otot. Dari masalah razia itu sendiri dapat dicarikan solusi bahwa seharusnya pengamen,pengemis dan gelandangan memiliki jaminan akan kehidupannya dan mereka haruslah mendapatkan tempat hunian yang layak dan selain itu perlu disediakan bagi mereka lapangan kerja yang luas untuk menenkan tingkat kemiskinan , pengangguran dan tindak kriminal di Indonesia.

ISD Tugas1 - Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Githa Kartika Kusuma Wardhani | 1A113739
1KA24

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kebudayaan adalah hasil budi daya  atau adat yang sering dilakukan oleh orang terdahulu, mereka mengajarkan kepada penerus-penerusnya agar tetap dipertahankan dan dibudidayakan.

Permasalahan utama dalam penduduk adalah angka kelahiran yang tinggi sedang angka kematian yang sedikit sehingga mengakibatan penumpukan suatu penduduk di suatu pemukiman.  Dinamika penduduk merupakan perubahan yang terjadi di dalam penduduk, dimana ada angka kelahiran, kematian, dan perpindahan. Pertambahan penduduk dihitung dari angka kelahiran dikurang dengan angka kematian di di tambah angka perpindahan, angka perpindahan  itu sendii terdiri dari angka penduduk yang dating di kurang angka penduduk yang pergi. Kasus lain adalah Persaingan lapangan pekerjaan. Persaingan lapangan pekerjaan ini di sebabkan oleh pertumbuhan penduduk juga. Ternyata pertumbuhan penduduk ini tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah selama ini sehingga yang terjadi adalah bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia. Masyarakatpun mempunyai permasalahan diantaranya dalam membuat suatu perkumpulan atau aliran. Dimana mereka cenderung menggangap perkumpulan mereka benar dan menganggap masyarakat yang tidak mengeluti/ikut serta adalah salah. Sehingga sering terjadi konflik antara penganut di dalamnya. Permasalahan dalam kebudayaan adalah dimana ciri khas dari negara kita diakui oleh negara lain. Seperti angklung, wayang kulit, reog ponorogo, batik dan masih banyak lagi.

Untuk menghindari masalah kepadatan penduduk pemerintah harus lebih disiplin lagi dalam mengkaji peraturan-peraturan yang telah di tetapkan dan sebagai warga negara juga perlu menyadari dan menjalankan akan pentingnya aturan tersebut. Pemerintah juga harus menyediakan lapangan kerja yang cukup pagi masyarakatnya. Dan untuk menghindari permasalahan masyarakat, sebaiknya dihindari pembentukan perkumpulan masyarakat yang menyimpang. Agar tidak memiliki banyak aliran yang nantinya akan menyesatkan masyarakat yang ikut serta maupun yang tidak ikut serta dalam perkumpulan tersebut. Di indonesia, sangat banyak budaya menarik, kita sebagai bangsa yang baik, patut menjaga dan melestarikan budaya yang merupakan hasil dari sebuah hasil karya anak bangsa.  Hal ini bertujuan untuk menjadikan kita sebagai manusia yang berdedikasi tinggi dengan cara menghormati warisan budaya dari orang terdahulu sebagai karakteristik sebuah kelompok masyarakat. Antara individu, masyarakat dan kebudayaan memiliki hubungan atau dapat diakatakan berkesinambungan karena masyrakat terbentuk karena ada beberapa individu yang berkumpul dan menciptakan perkumpulan sedangkan kebudayaan terbentuk atas dasar pemikiran dari masyrakat tersebut sehingga jika salah satu dari komponen diatas tidak ada maka tidak akan terbentuk suatu kebudayaan ataupun masyarakat.

Rabu, 27 November 2013

TOU1 Tugas9 - KEPEMIMPINAN

Githa Kartika Kusuma Wardhani
1A113739
2KA24
KEPEMIMPINAN


Dalam berorganisasi tentu kita mempunyai seorang pemimpin, dan tentunya mempunyai cara kepemimpinan yang khas.

Tipe-Tipe Kepemimpinan
Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima type utama yaitu sebagai berikut :
1.       Tipe Pemimpin Otokratis
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
·         Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
·         Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
·         Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
·         Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.Selalu bergantung pada kekuasaan formal
·         Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis tersebut di atas dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.

2.       Tipe Kepemimpinan Militeristis
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
·         Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
·         Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.Sonang kepada formalitas yang berlebihan
·         Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
·         Tidak mau menerima kritik dari bawahanMenggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa ripe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

3.       Tipe Pemimpin Paternalistis
Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
·         Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
·         Bersikap terlalu melindungi bawahanJarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
·         Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya kreasi.
·         Sering menganggap dirinya maha tau.

Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diporlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnya pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.

4.       Tipe Kepemimpinan Karismatis
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.

5.       Tipe Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
·         Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
·         Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
·         Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
·         Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
·         Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
·         Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
·         Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.

Macam-macam Gaya Kepemimpinan
Tiga gaya kepemimpinan yang pokok yaitu gaya kepemimpinan Otokratis, Demokratis, Laissez faire.
1.       Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan Otokratis ini meletakkan seorang pemimpin sebagai sumber kebijakan. Pemimpin merupakan segala-galanya. Bawahan dipandang sebagai orang yang melaksanakan perintah. Oleh karena itu bawahan hanya menerima instruksi saja dan tidak diperkenankan membantah maupun mengeluarkan ide atau pendapat. Dalam posisi demikian anggota atau bawahan tidak terlibat dalam soal keorganisasian. Pada tipe kepemimpinan ini segala sesuatunya ditentukan oleh pemimpin sehingga keberhasilan organisasi terletak pada pemimpin.
2.       Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan ini memberikan tanggungjawab dan wewenang kepada semua pihak, sehingga ikut terlibat aktif dalam organisasi, anggota diberi kesempatan untuk memberikan usul serta saran dan kritik demi kemajuan organisasi. Gaya kepemimpinan ini memandang bawahan sebagai bagian dari keseluruhan organisasinya, sehingga mendapat tempat sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Pemimpin mempunyai tanggungjawab dan tugas untuk mengarahkan, mengontrol dan mengevaluasi serta mengkoordinasi.
3.       Gaya Kepemimpinan Laissez faire
Pada prinsipnya gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan mutlak kepada para bawahan. Semua keputusan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan diserahkan sepenuhnya kepada bawahan. Dalam hal ini pemimpin bersifat pasif dan tidak memberikan contoh-contoh kepemimpinan. (Ngalim Purwanto, 1992:48-50)

Dari beberapa gaya kepemimpinan tersebut akan mempunyai tingkat efektivitas yang berbeda-beda, tergantung pada faktor yang mempengaruhi perilaku pemimpin. Seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya sangat dipengaruhi oleh faktor, baik yang berasal dari dalam diri pribadinya maupun faktor yang berasal dari luar individu pemimpin tersebut.

Teori Kepemimpinan
Beberapa teori telah dikemukakan para ahli majemen mengenai timbulnya seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya.
Di antara berbagai teori mengenai lahirnya paling pemimpin ada tiga di antaranya yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :
1.       Teori Genetie
Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not made". bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akn menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.

2.       Teori Sosial
Jika teori genetis mengatakan bahwa "leaders are born and not made", make penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu :
"Leaders are made and not born".
Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

3.       Teori Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial. Penganut-ponganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan.Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.

Fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi seperti :
1.       Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan mengarahkan (direction) dalam tindakan atau aktivitas pemimpin
2.       Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support) atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok/ organisasi

Secara operasional dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu :
1.       Fungsi instruktif
Ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.
2.       Fungsi konsultatif
Ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya, yang dinilai mempunyai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan keputusan-keputusan pimpinan akan mendapat dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya, sehingga kepemimpinan berlangsung efektif.
3.       Fungsi partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.
4.       Fungsi delegasi
Ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat/ menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi.
5.       Fungsi pengendalian
Bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses/ efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi dan pengawasan.

TOU1 Tugas8 - PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

Githa Kartika Kusuma Wardhani
1A113739
2KA24
PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

Pengertian Perkembangan Organisasi
Ada beberapa pengertian tentang Perkembangan Organisasi, diantaranya :
a.       Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur organisasi sehingga       organisasi itu dapat beradaptasi dengan dengan lingkungannya.
b.      Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi.
c.       PO merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi.
d.      PO merupakan suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi

Dari beberapa pengertian diatas,dapat kita simpulkan bahwa Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan bersama akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar.

Faktor-faktor Perubahan Organisasi
Secara garis besar faktor penyebab terjadinya perubahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1.       Faktor Eksternal
2.       Faktor Internal

Faktor Eksternal
Perubahan organisasi terjadi karena adanya perubahan-perubahan dalam berbagai variable eksternal seperti system politik, ekonomi, teknologi, pasar, dan nilai-nilai. Kenaikan biaya dan kelangkaan berbagai SDA, keamanan karyawan dan peraturan-peraturan anti polusi, boikot pelanggan adalah beberapa contoh factor-faktor lingkungan yang merubah kehidupan orang baik sebagai karyawan maupun langgganan dalam tahun-tahun terakhir. Berbagai kekuatan eksternal dari kemajuan teknologi sampai kegiatan-kegiatan persaingan dan perubahan pola kehidupan, dapat menekan organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan metode operasinya.
Contoh  Faktor  Eksternal :
a.       Kebudayaan
b.      Pendidikan
c.       Sosial
d.      Politik
e.      Ekonomi
f.        Teknologi

Faktor Internal
Adalah  segala  keseluruhan  faktor  yang  ada  di  dalam  organisasi  dimana faktor tersebut  dapat  mempengaruhi  organisasi  dan  kegiatan  organisasi.
Problem  yang  sering  timbul  berkaitan  dengan  hubungan  sesama  anggota organisasi  pada  umumnya  menyangkut  masalah  komunikasi  dan kepentingan masing-masing  anggota.
Proses  kerjasama  yang  berlangsung  dalam  organisasi  juga  kadang-kadang merupakan  penyebab  dilakukannya  perubahan.  Problem  yang  timbul dapat menyangkut  masalah  sistem  kerjasamanya  dan  dapat  pula menyangkut perlengkapan  atau  peralatan  yang  digunakan.  Sistem kerjasama  yang  terlalu birokratis  atau  sebaliknya  dapat  menyebabkan suatu  organisasi  menjadi  tidak efisien.  Sistem  birokrasi  (kaku) menyebabkan  hubungan  antar  anggota  menjadi impersonal  yang mengakibatkan  rendahnya  semangat  kerja  dan  pada  gilirannya produktivitas  menurun,  demikian  sebaliknya.  Perubahan  yang  harus dilakukan  akan  menyangkut  struktur  organisasi  yang  digunakan.
Contoh  Faktor  Internal :
a.       Perubahan  kebijakan  lingkungan.
b.      Perubahan  tujuan.
c.       Perluasan  wilayah  operasi  tujuan.
d.      Volume  kegiatan  bertambah  banyak.
e.      Sikap  dan  perilaku  para  anggota  organisasi.

Proses Perubahan
Organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan tersebut mempunyai dampak tehadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negati apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan yang terjadi di luar organisasi.
·         Mengadakan Identifikasi
·         Menetapkan Perubahan
·         Menentukan Strategi
·         Melakukan Evaluasi

Ciri-ciri pengembangan organisasi
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.       Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan akurat tentang permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi.
2.       Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
3.       Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4.       Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5.       Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
6.       berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
7.       Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.

Metode Pengembangan Organisasi
Program pengembangan organisasi memiliki hal-hal pokok berikut ini:
1.       Program ini dipimpin dan didukung dari atas, dapat juga menggunakan pihak ketiga (atau agen perubahan) untuk mendiagnosis masalah dan memperbaikinya, atau mengatasi perubahan melalui berbagai jenis kegiatan yang direncanakan, atau intervensi.
2.       Rencana-rencana pengembangan organisasi didasarkan kepada analisis dan diagnosis yang sistematis, mengenai keadaan organisasi serta perubahan dan masalah-masalah yang mempengaruhinya.
3.       Program ini berhubungan dengan bagaimana organisasi bertindak pada waktu perubahan terjadi, dengan menggunakan proses seperti interaksi, komunikasi, perencanaan peran serta, dan benturan.

TOU1 Tugas7 - KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Githa Kartika Kusuma Wardhani
1A113739
2KA24
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Definisi Komunikasi Organisasi
·         Komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas. (Everet M. Rogers)
·         Komunikasi organisasi adalah sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. (Robert Bonnington)
·         Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi didalam kelompok fomal maupun informal dari suatu organisasi. (Wiryanto, 2005)
Unsur-unsur Komunikasi
1.       Komunikator (communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2.       Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
3.       Berita-berita yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau saran.
4.       Komunikan (communicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.
5.       Tanggapan atau reaksi (response), dalam bentuk jawaban atau reaksi.

Kelima unsur komunikasi tersebut (Komuniakator, Menyampaikan berita, Berita-berita yang disampaikan, Komunikan dan Tanggapan atau reaksi) merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila satu unsure tidak ada, maka komunikasi tidak akan terjadi. Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan ada saling ketergantungan. Jadi dengan demikian keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh semua unsure tersebut.

Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi
Menyalurkan ide melalui komunikasi bisa secara lisan maupun tulisan. Salah satu nya adalah dengan memberikan solusi yang tepat kepada orang lain yang membutuhkan solusi untuk menyelesaikan masalah nya.
Tahapan - tahapan menyalurkan ide melalui komunikasi :
·         Ide (gagasan)
PerumusanDalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
·         Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
·         Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
·         Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
·         Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).

Hambatan - Hambatan Komunikasi
Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
1.       Hambatan dari Proses Komunikasi :
·         Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
·         Hambatan dalam penyandian/symbol
·         Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakanterlalu sulit.
·         Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
·         Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
·         Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
·         Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2.       Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain- lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3.       Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda  tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4.       Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

Klasifikasi Komunikasi dalam organisasi
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :
1.       Dari segi sifatnya :
a.       Komunikasi Lisan
Komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara.  Contonya: presentasi
b.      Komunukasi Tertulis
Komunikasi melalui tulisan. Contohnya: email.
c.       Komunikasi Verbal
Komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan. Contohnya: curhat
d.      Komunikasi Non Verbal
Komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat). Contohnya; seseorang yang nerves (gemetar)
2.       Dari segi arahnya :
a.       Komunikasi Ke atas : komunikasi dari bawahan ke atasan
b.      Komunikasi Ke bawah : komunikasi dari atasan ke bawahan
c.       Komunikasi Horizontal : komunikasi ke sesama manusia / setingkat
d.      Komunikasi Satu Arah : pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
e.      Komunikasi Dua Arah : berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
3.       Menurut Lawannya :
a.       Komunikasi Satu Lawan Satu
Berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya. Contohnya: berbicara melalui telepon
b.      Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
Berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok. Contohnya: kelompok satpam menginterogasi maling
c.       Kelompok Lawan Kelompok
Berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain. Contohnya: debat partai politik

4.       Menurut Keresmiannya :
a.       Komunikasi Formal
Komunikasi yang berlangsung resmi. Contohnya; rapat pemegang saham
b.      Komunikasi Informal
Komunikasi yang tidak resmi. Contohnya: berbicara dengan teman