Githa Kartika Kusuma Wardhani | 1A113739
Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang
diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya
dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar
bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam
pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat
dalam pengetahuan budaya untuk .
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia
sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu
tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep.
- Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
- Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
- Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
- Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
- Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku
Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan
- Sistem Religi/ Kepercayaan
- Sistem organisasi kemasyarakatan
- Ilmu Pengetahuan
- Bahasa dan kesenian
- Mata pencaharian hidup
- Peralatan dan teknologi
Sastra
Sastra meliputi segala bentuk dan macam
tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan,
kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya yang dalam arti
khusus dapat kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan
perasaan manusia.
Jadi, sastra
adalah hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk
mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan
pemikirannya.
Seni
Seni sastra tidak
hanya berhubungan dengan tulisan tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana
untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Oleh karena itu, seni
sastra bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
- Seni Sastra Tulis: Banyak sekali jenis seni sastra tulisan yang berkembang di masyarakat, misalnya dalam bentuk prosa, puisi, cerita fiksi, dan essay.
- Seni Sastra Lisan : Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan.
Peranan Sastra
Dalam berbahasa
pun mulai memperlihatkan keseragaman berbahasa yang hampir kejakarta-jakartaan
bahasanya. Selain itu sinetron juga memberikan efek bagi psikologis dan psikis
penontonnya. Begitupun budaya sudah semestinya dalam salah satu unsurnya yang mampu
memberikan sumbangan dalam pengembangan bahasa itu sendiri.
Untuk itu perlu
kiranya dilihat sejauh mana peranan sastra dan budaya dalam pengembangan
bahasa, khususnya dalam karya-karya sastra sehingga kita dapat gambaran yang
jelas peranan dari kedua hal tersebut.
Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang
dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih
besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Prosa
biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu,
prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat,
serta berbagai jenis media lainnya.
Prosa lama :
- Hikayat
- Sejarah
- Kisah
- Dongeng
Prosa baru :
- Roman
- Novel
- Cerpen
- Riwayat
- Kritik
- Resensi
Nilai-nilai dalam
Prosa Fiksi
- Prosa fiksi memberikan kesenangan: Keistimewaannya pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut
- Prosa fiksi memberikan informasi: Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
- Prosa fiksi memberikan warisan cultural: Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa.
- Prosa memberikan keseimbangan wawasan: Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.
Puisi
Puisi adalah
ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan
melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh
dipadatkan kata – katanya.
Kreativitas
penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
- Figura bahasa
- Kata – kata yang bermakna ganda.
- Kata – kata berjiwa.
- Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai, rasa, dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Alasan – alasan
yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sbb :
- Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
- Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
- Puisi dan keinsyafan social
Mimpi
Jika hatimu terasa gundah
Berbaringlah dalam kesunyianmu
Jika hatimu tak lekas cerah
Pejamkan matamu dan tidurlah
Bawa dirimu terbang dan melayang
Dalam indah dunia mimpi
Jika hatimu t’lah riang
Buka mata dan bangkitlah dari mimpimu
Karena ada orang-orang yang menantimu
Jika hatimu terasa gundah
Berbaringlah dalam kesunyianmu
Jika hatimu tak lekas cerah
Pejamkan matamu dan tidurlah
Bawa dirimu terbang dan melayang
Dalam indah dunia mimpi
Jika hatimu t’lah riang
Buka mata dan bangkitlah dari mimpimu
Karena ada orang-orang yang menantimu
Hubungan Antara Sastra, Seni dengan
Ilmu Budaya Dasar
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama
memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar
manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan
jika manusia hidup tanpa seni. Jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan
ekspresi mereka atau tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya, maka akan
menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar